PERINGATAN ARWAH ORANG BERIMAN DI GEREJA KATOLIK PAROKI ST. YUSUP KOTABARU
Kematian adalah sebuah kenyataan yang tidak bisa dihindari oleh manusia, siapapun dia. Oleh sebab itu kematian adalah kejadian biasa yang dapat dimaknai menjadi sesuatu yang luar biasa bagi orang beriman. Dalam Dogma Gereja Katolik faham kematian merupakan hal yang tidak asing lagi, terlebih bila dikaitkan dengan Yesus yang diimani-Nya. Umat Katolik sangat peduli dan perhatian dengan orang yang sudah meninggal. Terlebih ada peringatan khusus bagi umat beriman yang setiap tahunnya dikenang dan dirayakan dalam Ekaristi yaitu setiap tanggal 2 November.
Oleh sebab itu dalam Dogma Gereja juga di sebut bahwa orang meninggal harus didoakan dengan iman akan kebangkitan Yesus Kristus. Kematian yang dialami manusia adalah peristiwa iman, karena manusia di kehendaki Tuhan untuk beralih dari dunia ke kehidupan bersama Tuhan. Dalam Gereja juga dikenal istilah “Api Penyucian”. Api penyucian adalah suatu saat dimana manusia yang meninggal mengalami  masa peralihan atas perbuatan hidupnya saat di dunia, manusia yang berada dalam Api Penyucian ini sangat memerlukan doa dan dukungan moril dari keluarga dan handai taulan untuk meringankan beban dosa yang telah dilakukan. Maka banyak saat untuk mendoakan orang yang meninggal terlebih saat peringatan Arwah Orang Beriman yaitu setiap tanggal 2 November.
Gereja Katolik St. Yusup Kotabaru, peringatan Arwah orang beriman dilaksanakan di pemakaman Kristen depan SMP Negeri I Kotabaru, Jl. M Alwi Kotabaru. Hal ini sudah menjadi tradisi bahwa setiap peringatan arwah orang beriman pasti dilaksanakan bersih-bersih makam, sebagai tanda penghormatan kepada mereka yang bersemayam di tempat itu. Terlebih bagi umat yang sanak saudaranya dimakamkan di tempat itu. Saat itu kerja bakti bersih makam ini dimulai pk. 15.00 WITA. Gerakan ini dibawah koordinator seksi rukun Kematian (Pangrukti loyo) yaitu Bp. Yoseph Khong Tjong You (Cun-cun).
Setelah selesai perawatan makam dengan bersih-bersih disekitarnya, umat Katolik melaksanakan ekaristi bersama Pastor Silvanus, CP. Dalam perayaan ekaristi tersebut Pastor Sil (panggilan akrab Beliau) mengingatkan kepada seluruh umat beriman Katolik bahwa Gereja Katolik sangat menghormati arwah orang beriman dan ada perayaan-perayaannya. Seperti dicontohkan Pastor Sil bahwa mendoakan orang meninggal dalam Tradisi Katolik adalah sesuatu yang mentradisi sebagai bukti penghormatan dan kenangan atas saudara-saudari yang meninggal sekaligus sangat erat hubungannya dengan Iman akan Yesus yang rela Wafat dan Bangkit bagi umat beriman. Perayaan ekaristi yang dilaksanakan dengan penuh khidmat tersebut juga diadakan upacara menyalakan lilin dari altar dan lilin yang menyala dibawa masing-masing umat di tempatkan pada makam kaum beriman di tempat itu. Harapan dan doa umat semoga para arwah orang beriman dimanapun mereka dimakamkan senantiasa diberikan keselamatan kekal.
Penulis : Agustinus Setyo Budiyono (Pelaksana Bimas Katolik Kankemenag Kab. Kotabaru)





Komentar

Postingan Populer